Friday, June 9, 2017

Explore Norway: From Oslo to Bergen (2)

(Lanjutan tulisan berikutnya, setelah menulis lagi karena file sebelumnya “nyangkut” tidak bisa dibuka T_T….)


Kami berjalan sembari menikmati dinginnya hujan salju menuju Oslo Central Station. Awalnya, hujan salju turun sangat sedikit, namun semakin mendekati stasiun, hujan salju yang turun semakin deras dan angin yang berhembus makin kencang. Kami pun buru-buru memasuki stasiun untuk menghangatkan diri.

Selanjutnya kami mempersiapkan tiket untuk melanjutkan perjalanan ke Bergen dengan fjord tours, “Norway in a Nutshell”. Fjord Tours ini merupakan agen perjalanan di Norwegia yang mngantarkan para turis ke berbagai daerah dengan pemandangan klasik yang indah khas Norwegia, lengkap dengan wisata mulai dari melewati pegunungan dengan kereta, melewati aliran sungai yang jernih dan perumahan warna dengan bis, serta melintasi fjord dengan menggunakan kapal. Di Fjord Tours ini, kami tidak dibimbing oleh tour guide, dimana perjalanan ini memang disediakan bagi orang-orang yang menginginkan perjalanan dengan lebih “bebas”. 
Setelah menukarkan tiket fjord tours menuju Bergen, kami pun memulai perjalanan diawali dengan menggunakan kereta menuju Myrdal.


Beberapa saat setelah naik kereta dan kereta mulai bergerak, salah seorang wanita paruh baya yang melihat saya seketika langsung menghampiri dan menawarkan semacam buku saku sebagai panduan perjalanan menuju Bergen. Memang sih, rombongan kami benar-benar terlihat seperti turis dari Asia, terutama saya yang terlihat seperti "pendatang" yang butuh arahan dan bimbingan :D. Thank you, Lady!


Foto: Guide Book perjalanan dari Oslo menuju Bergen

Foto: Suasana di kereta

Kami menikmati perjalanan kereta yang "mampir" ke beberapa Daerah sebelum tiba di Bergen sambil melihat pemandangan penuh salju.

Foto: Menikmati perjalanan dengan pemandangan yang "dingin" menuju Myrdal

Kemudian kami pun tiba di Myrdal Station (Myrdal Stasjon) dan turun dari kereta, sebelum pindah ke kereta lain yang menuju Flåm. Myrdal merupakan suatu desa yang terletak di area pegunungan Norwegia. Ketika saya tiba disana, seluruh permukaan pegunungan dan dataran dipenuhi oleh salju yang cukup tebal, dengan suhu sekitar 0 derajat. Meski salju cukup tebal, namun udara tidak terasa terlalu dingin Karena angin tidak berhembus kencang dan matahari bersinar cerah. 

Foto: Menikmati dinginnya salju di Myrdal

Foto: Pemandangan di Myrdal Station

 Setelah menunggu beberapa menit sambil menikmati suasana salju, kereta klasik dengan gerbong berwarna hijau yang hendak membawa kami ke Flåm pun datang. Perjalanan menuju Flåm saya nikmati dengan kereta yang memiliki interior bernuansa coklat ini. Meskipun terlihat kuno, namun kereta ini terlihat sangat terawat dan yang paling penting: Bersih.

Perjalanan menuju Flåm saya nikmati dengan menikmati pemandangan mulai dari dinginnya suasana pegunungan dan bangunan seperti rumah khas Norwegia yang dipenuhi tumpukan salju, hingga hijaunya pemandangan pegunungan dan suasana kehidupan klasik khas Norwegia yang lebih hangat and asri.

Foto: Berfoto di bukit yang dipenuhi salju

Foto: Pemandangan yang mulai "menghijau"

Kami pun tiba di Flåm, dan turun dari kereta klasik, dan kemudian mencari kapal yang akan membawa kami untuk melanjutkan perjalanan “fjord tour” menuju Gudvangen. Flåm merupakan suatu desa yang memiliki perairan yang panjang yang dikelilingi oleh pegunungan yang terjal (Fjord yang terletak diujung bagian terdalam dari Aurlandfjorden, yang merupakan cabang dari Sognefjorden: bagian fjord yang terdalam dan terpanjang).


Saat itu, matahari bersinar cerah namun angin dingin yang berhembus cukup kencang, dengan suhu kurang lebih 7 derajat Celsius. Setelah bertanya ke tourism information dan beberapa orang yang kami temui, akhirnya kami pun menemukan kapal yang hendak membawa kami ke perjalanan selanjutnya.Inilah yang khas dari perjalanan di Norwegia. Fjord tour merupakan perjalanan dengan menggunakan kapal menyusuri perairan biru dan bersih yang panjang, diapit oleh pegunungan dataran tinggi yang terjal. Fjord ini sendiri terbentuk akibat erosi glasial. Saya pun tidak mau menyia-nyiakan momen, dan memberanikan diri keluar dan naik ke dek kapal dan mengambil gambar disana sembari menahan dinginnya angin yang berhembus sangat kencang.





Foto: Tiba di Flåm



Foto: Pemandangan dari balik jendela kapal

Foto: Indahnya pemandangan fjord dari atas dek kapal


Foto: Menikmati udara dingin dan bersih dari atas kapal


Setibanya di Gudvangen, kami turun dari kapal dan menunggu bis yang akan mengantarkan kami menuju destinasi selanjutnya yaitu Voss. Gudvangen merupakan suatu desa yang terletak di dekat sungai yang bermuara di Fjord. Saat saya tiba disana, udaranya cukup sejuk dan bersih dengan pemandangan pegunungan yang indah, didukung oleh matahari yang bersinar cerah dengan langit biru yang jernih. Tidak jauh dari tempat kami menunggu bis, terdapat jembatan kayu yang menghubungkan antara jalur kendaraan darat dengan jalan bagi pejalan kaki menuju pegunungan.


Foto: Saat menunggu bis di Gudvangen

Foto: Jembatan kayu di dekat pemberhentian bis


Beberapa menit kemudian, bis yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kami langsung memasukkan koper ke bagasi bis dan duduk di dalam bis, menikmati perjalanan menuju Voss, dilanjutkan dengan perjalanan menuju stasiun Bergen dengan menggunakan kereta yang lagi-lagi berkesan “klasik”.


Foto: Pemandangan sungai yang bening dilihat dari dalam bis


Kami pun tiba di Voss, yaitu sebuah kotamadya sekaligus kawasan tradisional yang terletak di Hordaland, Norwegia. Setibanya di Voss, kami langsung berjalan kaki menuju stasiun untuk mencari kereta menuju Bergen.

Perjalanan “Norway in a Nutshell” pun berakhir saat kami tiba di Bergen Station (Finally!!). Lelah? Ya. Kami pun berjalan menuju dekat pintu keluar dan merencanakan perjalanan berikutnya: menuju hotel. Sebelum itu, karena hari mulai sore, kami mampir ke mini market di dalam stasiun untuk membeli makan malam untuk dimakan di hotel.
Setelah itu, saya mencoba mencari arah menuju P-hotel Bergen yang telah dipesan sebelumnya (Thanks to Google Map & Free WiFi!). Hotel yang berjarak sekitar 1.4 km ini pun akhirnya kam tempuh dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit sembari membawa koper. Beruntung, rasa lelah sedikit terobati karena suasana cerah di kota Bergen dan lokasi hotel yang dekat dengan taman indah (semacam alun-alun kota) yang tengahnya dihiasi oleh air mancur. Setibanya di hotel, saya pun segera beristirahat sembari menikmati pemandangan dari balik jendela kamar.

Foto: Taman di Bergen


Foto: Suasana malam di kota Bergen dari balik jendela kamar hotel


(Bersambung ke tulisan berikutnya….)


Monday, June 5, 2017

Explore Norway: From Oslo to Bergen (1)

Assalamu'alaikum.... Setelah beberapa waktu pergi sana-sini sambil menyambut bulan suci Ramadan, akhirnya selesai sudah tulisan pengalaman perjalanan saya berikutnya. Semoga dapat menghibur sekaligus menambah wawasan bagi para pembaca, dan semoga tidak menimbulkan penyesalan setelah membaca tulisan saya 😀

Senin 24 April 2017 lalu, kami melakukan perjalanan menuju Oslo via pesawat dari bandara Kastrup, Denmark. Penerbangan empat delay sekitar 2 jam karena cuaca yang kurang kondusif di Oslo. 

Oslo merupakan ibukota dari negara Norwegia yang terletak di pantai selatan Norwegia. Kota ini menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, sekaligus memiliki penduduk paling banyak dibandingkan dengan kota-kota lain di Norwegia.


Foto: Menunggu di Waiting Room Kastrup Airport, Denmark

Dan benar saja, saat tiba di Oslo, salju pun turun dan tampak petugas bandara sedang membersihkan area parkir dan landasan pacu pesawat terbang. Saat itu, suhu udara kurang lebih minus 1 derajat dan angin yang tampaknya berhembus cukup kencang bila dilihat dari balik kaca terminal bandara. Saya sempat khawatir, apakah outfit yang saya kenaikan cukup untuk menghangatkan diri bila berjalan diluar ruangan. Saya pun mencoba mengendalikan "pikiran" bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.

Foto: Pemandangan salju yang turun dari balik lorong menuju terminal Bandara di Oslo


Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan dengan kereta menuju Oslo Central Station. Perjalanan naik kereta pun saya nikmati karena penuh dengan pemandangan salju yang tentunya tidak dapat saya jumpai di negara tropis seperti Indonesia, terutama di pulau Jawa 😂


Foto: Pemandangan penuh salju selama perjalanan menuju Oslo Central Station


Setibanya di stasiun, kami melanjutkan perjalanan menuju  hotel yang berjarak sekitar 1,5 km dengan... Berjalan Kaki! Perjalanan ke hotel pun terasa "menyenangkan" sambil menikmati rasa "kedinginan" di sore hari waktu setempat. bersyukur, udara yang dingin cukup mengurangi rasa lelah karena berjalan sembari membawa koper, dan selama perjalanan menuju hotel udara dingin cukup bersahabat karena salju tidak tampak. Akhirnya kami pun tiba di hotel yang memiliki desain khas Eropa.

Foto: Penampakan bagian dalam Hotel dengan Lift yang ditutup Pintu


Setibanya di hotel, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di kamar. Ketika sinar matahari mulai redup, saya berniat untuk berjalan kaki sendiri di sekitar hotel sambil mencari makan malam. Beruntung di sekitar hotel banyak toko dan resto. Saya pun berjalan kaki dan  memilih resto yang aman dan halal untuk dikonsumsi, yaitu resto timur tengah dan membeli nasi buryani untuk kemudian dibawa ke kamar hotel. Sembari menunggu pesanan saya yang masih dimasak, saya pun disuguhkan segelas teh panas yang pekat dengan sensasi sedikit rasa "pedas" untu menghangatkan diri.

Foto: Segelas teh yang (benar-benar) panas dan semacam creamer atau gula (?)

Setelah pesanan saya datang dan selesai bertransaksi dengan pemilik resto, selanjutnya saya melanjutkan perjalanan ke ujung persimpangan untuk mencari mini market. Setelah itu saya bergegas kembali ke hotel karena udara yang semakin dingin, meski saat itu tidak turun salju.

Foto: Pemandangan di sekitar hotel pada sore hari menjelang malam

Sesampainya di kamar hotel, saya pun merasa kelaparan, entah karena kedinginan atau karena saya (memang) doyan makan. saya pun menikmati nasi biryani yang saya beli sebagai menu makan malam yang (ternyata) banyak! 😂 Setelah itu, saya "menyimpan tenaga" untuk perjalanan keesokan harinya.

Foto: Menu makan malam: Nasi Biryani

Keesokan paginya, kami bergegas check out dari hotel setelah menikmati sarapan, menuju Oslo Central Station dengan berjalan kaki.  Saat itu, kami berjalan ditemani salju yang dengan lembut turun dari langit (suhu sekitar minus 1-4 derajat).

Foto: Perjalanan menuju Oslo Central Station ditemani hujan salju

(Bersambung ke tulisan berikutnya....)